KEPENTINGAN MENUNTUT ILMU


𝑲𝑬𝑷𝑬𝑵𝑻𝑰𝑵𝑮𝑨𝑵 𝑴𝑬𝑵𝑼𝑵𝑻𝑼𝑻 𝑰𝑳𝑴𝑼



BERDASARKAN AL-QURAN


1. Allah mengangkat Darjat ahli ilmu

( یَرۡفَعِ ٱللَّهُ ٱلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ مِنكُمۡ وَٱلَّذِینَ أُوتُوا۟ ٱلۡعِلۡمَ دَرَجَـٰتࣲۚ)

“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman dari kamu sekalian dan orang-orang yang berilmu beberapa darjat.” 

[Surah Al-Mujadila 11]


2. Allah memberi anugerahNya yang banyak

یُؤۡتِی ٱلۡحِكۡمَةَ مَن یَشَاۤءُۚ وَمَن یُؤۡتَ ٱلۡحِكۡمَةَ فَقَدۡ أُوتِیَ خَیۡرࣰا كَثِیرࣰاۗ وَمَا یَذَّكَّرُ إِلَّاۤ أُو۟لُوا۟ ٱلۡأَلۡبَـٰبِ

"Allah menganugerahkan hikmah kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang dianugerahi hikmah, ia benar-benar telah dianugerahi kurnia yang banyak. Dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah).” 

[Surah Al-Baqarah 269]


3. Orang yang berilmu tidak akan rugi

(وَقَالُوا۟ لَوۡ كُنَّا نَسۡمَعُ أَوۡ نَعۡقِلُ مَا كُنَّا فِیۤ أَصۡحَـٰبِ ٱلسَّعِیرِ)

“Dan mereka berkata sekiranya kamu mendengarkan atau memikirkan (peringatan itu) nescaya tidaklah kami termasuk penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala."

[Surah Al-Mulk 10]


4. Orang yang berilmu takut melakukan perkara yang Allah larang

وَمِنَ ٱلنَّاسِ وَٱلدَّوَاۤبِّ وَٱلۡأَنۡعَـٰمِ مُخۡتَلِفٌ أَلۡوَ ٰ⁠نُهُۥ كَذَ ٰ⁠لِكَۗ إِنَّمَا یَخۡشَى ٱللَّهَ مِنۡ عِبَادِهِ ٱلۡعُلَمَـٰۤؤُا۟ۗ إِنَّ ٱللَّهَ عَزِیزٌ غَفُورٌ

“Dan demikian pula di antara manusia, makhluk bergerak yang bernyawa, dan haiwan-haiwan ternak ada yang bermacam-macam warnanya dan jenisnya. Di antara hamba-hamba Allah yang takut kepadaNya hanyalah para ulama. Sungguh, Allah Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.”

[Surah Fatir 28]


5. Allah menyuruh hambaNya meminta untuk ditambahkan ilmu

فَتَعَـٰلَى ٱللَّهُ ٱلۡمَلِكُ ٱلۡحَقُّۗ وَلَا تَعۡجَلۡ بِٱلۡقُرۡءَانِ مِن قَبۡلِ أَن یُقۡضَىٰۤ إِلَیۡكَ وَحۡیُهُۥۖ وَقُل رَّبِّ زِدۡنِی عِلۡمࣰا

"Maka Maha Tinggi Allah Raja Yang sebenar-benarnya, dan janganlah kamu tergesa-gesa membaca Al Quran sebelum disempurnakan diwahyukannya kepadamu, dan katakanlah: “Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan”.

[Surah Ta-Ha 114]


6. Orang berilmu memahami tamsilan-tamsilan yang disebut di dalam Al Quran

(وَتِلۡكَ ٱلۡأَمۡثَـٰلُ نَضۡرِبُهَا لِلنَّاسِۖ وَمَا یَعۡقِلُهَاۤ إِلَّا ٱلۡعَـٰلِمُونَ)

"Dan perumpamaan-perumpamaan ini Kami buat untuk manusia; dan tiada yang memahaminya kecuali orang-orang yang berilmu."

[Surah Al-Ankabut 43]


7. Perbezaan orang berilmu dengan orang tidak berilmu

أَمَّنۡ هُوَ قَـٰنِتٌ ءَانَاۤءَ ٱلَّیۡلِ سَاجِدࣰا وَقَاۤىِٕمࣰا یَحۡذَرُ ٱلۡـَٔاخِرَةَ وَیَرۡجُوا۟ رَحۡمَةَ رَبِّهِۦۗ قُلۡ هَلۡ یَسۡتَوِی ٱلَّذِینَ یَعۡلَمُونَ وَٱلَّذِینَ لَا یَعۡلَمُونَۗ إِنَّمَا یَتَذَكَّرُ أُو۟لُوا۟ ٱلۡأَلۡبَـٰبِ

"(Apakah kamu hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadat di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya?

Katakanlah: “Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?” Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran. "

[Surah Az-Zumar 9]


BERDASARKAN HADITH RASULULLAH SAW


1. Allah mudahkan jalan ke Syurga

Daripada Abu Hurairah RA, bahawa Nabi SAW bersabda:

مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا، سَهَّلَ اللهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ، وَمَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِي بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللهِ، يَتْلُونَ كِتَابَ اللهِ، وَيَتَدَارَسُونَهُ بَيْنَهُمْ، إِلَّا نَزَلَتْ عَلَيْهِمِ السَّكِينَةُ، وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ وَحَفَّتْهُمُ الْمَلَائِكَةُ، وَذَكَرَهُمُ اللهُ فِيمَنْ عِنْدَهُ

“Barangsiapa yang menempuh satu jalan untuk menuntut ilmu maka Allah SWT akan memudahkan baginya jalan untuk ke Syurga. Tidaklah satu kumpulan berkumpul di dalam sebuah rumah di antara rumah-rumah Allah, membaca kitab Allah (al-Qur’an) dan mempelajarinya sesama mereka melainkan akan turun kepada mereka sakinah (ketenangan), diliputi ke atas mereka rahmat dan dinaungi oleh malaikat serta Allah SWT akan menyebut mereka pada malaikat yang berada di sisi-Nya”. [Riwayat Muslim (4867)]


2. Semua makhluk mendoakan penuntut ilmu

 سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّهُ لَيَسْتَغْفِرُ لِلْعَالِمِ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَمَنْ فِي الْأَرْضِ حَتَّى الْحِيتَانِ فِي الْبَحْرِ

Dari Abu Ad Darda` ia berkata, aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya akan memintakan ampun untuk seorang alim makhluk yang di langit dan di bumi hingga ikan hiu di dasar laut.” (HR. Ibnu Majah)


3. Orang yang menuntut ilmu berada di jalan fi sabilillah

Hadis ini diriwayatkan oleh Turmudzi dan berbunyi sebagai berikut:

مَنْ خَرَجَ فِى طَلَبِ الْعِلْمِ فَهُوَ فِى سَبِيْلِ اللهِ حَتَّى يَرْجِعَ

“Barang siapa yang keluar untuk mencari ilmu, maka ia berada di jalan Allah hingga ia pulang.”


4. Kehebatan orang yang memiliki ilmu

Rasulullah SAW bersabda :

إِنَّكُمْ قَدْ أَصْبَحْتُمْ فِي زَمَانٍ كَثِيرٍ فُقَهَاؤُهُ، قَلِيلٍ خُطَبَاؤُهُ، كَثِيرٍ مُعْطُوهُ، قَلِيلٍ سُؤَّالُهُ، الْعَمَلُ فِيهِ خَيْرٌ مِنَ الْعِلْمِ، وَسَيَأْتِي زَمَانٌ قَلِيلٌ فُقَهَاؤُهُ، كَثِيرٌ خُطَبَاؤُهُ، كَثِيرٌ سُؤَّالُهُ، قَلِيلٌ مُعْطُوهُ، الْعِلْمُ فِيهِ خَيْرٌ مِنَ الْعَمَلِ

“Sesungguhnya kamu sekarang benar-benar berada di sebuah zaman yang banyak orang-orang faqihnya, sedikit para penceramahnya, banyak para pemberi, dan sedikit para peminta-minta. Amal di masa ini lebih baik daripada ilmu. Akan datang sebuah zaman nanti di mana sedikit orang-orang faqihnya, banyak para penceramahnya, sedikit para pemberi, dan banyak para peminta-minta. Ilmu di masa itu lebih baik daripada amal.” (HR. Ath-Thabrani)


5. Ilmu itu bermanfaat hingga akhir hayat

Rasulullah SAW bersabda: 

إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثٍ: صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ، أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ

“Jika seorang manusia meninggal, terputuslah amalnya, kecuali dari tiga hal: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat atau anak soleh yang berdoa untuknya.” (HR. Muslim).


KATA-KATA PARA SAHABAT DAN ULAMA' BERKENAAN KEPENTINGAN ILMU


1. Tuntutlah ilmu sebelum ianya diangkat

Sayyiduna Ibu Mas'ud berkata : 

عَلَيْكُمْ بِالْعِلْمِ قَبْلَ أَنْ يُرْفَعَ، وَرَفْعُهُ مَوْتُ رُوَاتِهِ، وَإِنَّ أَحَدًا لَمْ يُوْلَدْ عَالِمًا، وَإِنَّمَا الْعِلْمُ بِالتَّعَلُّمِ

Wajib ke atas kamu menuntut ilmu sebelum ia diangkat (hilang). Terangkatnya (hilangnya) ilmu adalah dengan kematian para Ulama'. Sesungguhnya seseorang tidak dilahirkan dalam keadaan berilmu. Dan sesungguhnya ilmu itu diperolehi dengan belajar


2. Belajar ilmu lebih baik dari ibadah sunat semalaman

Sayyiduna Abu Darda' mengatakan

لَأَنْ أَتَعَلَّمَ مَسْأَلَةً أَحَبُّ إِلَيَّ مِنْ قِيَامِ لَيْلَةٍ

Untuk aku belajar suatu masalah agama, lebih aku sukai daripada mengerjakan solat semalam


3. Tidak ada yang lebih mulia dari ilmu

Abu Aswad Ad Du'ali mengatakan :

لَيْسَ شَيْئٌ أَعَزُّ مِنَ العِلْمِ. الْمُلُوْكُ حُكَّامٌ عَلَى النَّاسِ وَالْعُلَمَاءُ حُكَّامٌ عَلَى الْمُلُوْكِ

Tidak ada yang lebih mulia daripada ilmu. Raja-raja adalah penguasa manusia, namun para Ulama' adalah penguasa raja-raja


4. Menuntut ilmu lebih mulia dari ibadah sunnah

Kata Imam Syafie

طَلَبُ العِلْمِ أَفْضَلُ مِنَ النَّافِلَةِ

Menuntut ilmu lebih utama daripada ibadah sunnah

Semoga kita semua tergolong daripada kalangan manusia yang sentiasa dahagakan ilmu, dan semoga Allah memberikan kita kekuatan untuk menuntut ilmu hingga akhir hayat kita, Aminnn



Abu Humaid Muhammad Albakri

Lajnah Al Ta'lim wa Al Tarbiyah Pusat Pengajian AlQuran AlFarihin Alor Pongsu Perak

Ulasan

Catatan popular daripada blog ini

SURAH AL-MULK-KELEBIHAN DAN DOA

Adab & Doa Masuk Hotel & Homestay

UCAP DAN UCAPAN BALAS RAYA DALAM BAHASA ARAB